Sebuah buku
tentang Indonesia menjelaskan bahwa begitu banyak hal yang mengherankan
Penulisnya tentang keadaan di Indonesia[1].
Dalam penafsiran saya ini dapat disingkat dengan ungkapan “tidak satunya ucapan dengan perbuatan para pemimpin di Indonesia”. Seorang
teman berujar “itulah sifat pemimpin
politik”, kalau mau murah-hati kita katakan ucapan mereka itu “diplomatis”,
kalau kita berang maka dikatakan mereka adalah “pembohong”!
Tetapi saya tidak ingin
membawa diskusi ini ke kancah debat tentang pidato dan janji “surga” para pemimpin politik.
Saya hanya mau meninjau dari bahan tertulis yang say baca tentang realitas
sosial di Indonesia.Kita mulai dari peristiwa pernyataan Haris Azhar (Kontras)
yang mengungkap pernyataan pengedar narkoba Almarhum Freddy Budiman (telah
dieksekusi mati), tentang terlibatnya oknum TNI dan Polisi dalam peredaran
narkotika di Indonesia. Sebelumnya KomJen Pol. Budi Waseso (Badan Narkotika
Nasional) juga pernah mengakui sulitnya memberantas perdagangan illegal narkoba
di Indonesia, karena adanya oknum-oknum aparat TNI,Polri dan BNN yang bermain.
Tentunya hal seperti ini tidaklah harus dianggap mustahil, lihat saja literatur
tentang usaha pemberantasan narkoba di negara-negara maju demokratis yang lebih
terbuka dalam informasinya.Banyak juga cerita tentang “korupsi” oleh oknum alat
penegak hukum (polisi dan penuntut umum) serta peradilan (hakim dan advokat).
Mengapa harus dianggap hal ini mustahil di Indonesia ?
Bagi saya yang
adalah aneh, karena TNI dan Polri
langsung melawan, dengan melaporkan Haris Azhar melakukan fitnah. Apakah
keterlibatan oknum TNI dan Polri ini mustahil ? Media massa sempat beberapa
kali dengan geram memberitakan bahwa peredaran illegal narkoba di Indonesia
dikendalikan oleh Terpidana narkoba yang sedang menjalankan masa pidananya di
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Bagaimana hal itu mungkin – perkiraan orang
awam ini pasti mustahil. Tetapi saya membaca buku laporan keadaan peredaran
illegal narkoba di Lapas Kerobokan[2]
dan di pulau Bali[3].
Ternyata menyeramkan sekali ! Kalau kita percaya separuhnya saja tentang
faktanya (separuhnya lagi kita anggap penafsiran Penulisnya), maka sudah
terpecahkan bagaimana peredaran narkoba dapat dikendalaikan dari Lapas dengan
bantuan petugas Lapas dan Polri. Tidak tertutup kemungkinan oknum-oknum Jaksa,
Hakim dan Pejabat setempat juga terlibat. Minimal dengan cara “tutup mata”
(orang Betawi menamakannya “belaga pilon”).
Jadi bukan mustahil ! Apakah ini fiksi ? Saya pikir tidak ! Kenapa ini beredar,
tanpa digugat seperti Haris Azhar ? Lihatlah kutipan di bawah ini :
“Snowing
in Bali is the story the drug trafficking and dealing scene that’s made Bali
one of the world’s most important destination in the global distribution of
narcotics… From the highs of multi-million dollar deals to the desperate lows
of death row in Indonesian high security jail, Snowing in Bali is a unique,
uncensored insight into a hidden world”.
“Hotel K is the schocking inside story of
the jail and its inmates, revealing the wild ‘sex nights’ organized by corrupt
guards for the prisoners who have cash to pay, the jail’s ecstacy factory, the
killings made like suicides, the days out at the beach, the escapes and the
corruption that means anything is for sale …”
Buku-buku ini
pasti dibaca di dunia internasional dan sudah beredar beberapa tahun! Bagaimana
kredibilitas Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimata dunia luar
negeri ? Beliau (atas nasihat KemHukham, JA dan MA?) menyatakan akan menolak semua
grasi napi narkoba yang dihukum mati. Jaksa Agung mencoba untuk meningkatkan
citranya dengan melaksanakan eksekusi pidana mati, dengan sebelumnya melakukan
berbagai wawancara di media massa.Sekarang ada berita tentang “curhat” seorang
pengedar narkoba (diberitakan dapat dilakukannya dari dalam Lapas), dan Petinggi
TNI dan Polri marah dan “minta bukti”. Bacalah kedua buku Kathryn Bonella
tentang Bali dan seharusnya Presiden segera memerintahkan pembentukan
suatu Tim Independen yang punya integritas untuk menelisik kebenaran cerita
Freddy Budiman, maupun Kathryn Bonella ! Ini tidak terjadi, mengapa ?
Untuk
Blog MR – 8 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar